MENSOS: KUBE AKAN GUNAKAN SISTEM "SAPA MOBILE"
Sukabumi, 8/6 (ANTARA) - Menteri Sosial Salim Segaf Al'Jufri mengatakan setiap kelompok usaha bersama yang ada di Indonesia akan menggunakan sistem Sentra Pelayanan Agribisnis Mobile untuk mengetahui perkembangan usaha kelompoknya.
"Sistem ini akan dijadikan sistem nasional karena kita belum memiliki sistem untuk melacak kelompok usaha bersama (KUBE) yang ada di setiap daerah. Rencananya beberapa KUB akan menggunakan sistem ini pada akhir 2010," katanya saat berkunjung ke Sentra Pelayanan Agribisnis (SAPA) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.
SAPA Mobile merupakan sistem informasi integrasi berbasis ponsel, web dan Location Based Service (LBS) sebagai media manajemen rantai pasok produksi pertanian. SAPA Mobile mengintegrasikan proses bisnis yang melibatkan penyuluh lapangan/petani, LKM/BMT, industri, dan 'Farm Outlet'.
Keuntungannya, mendapatkan informasi dengan cepat, tepat dan lancar dengan biaya yang murah dibandingkan dengan sistem manual.
Menurut dia, selama ini pihaknya kesulitan untuk mengetahui perkembangan KUBE di daerah, sehingga harus menunggu laporan dari daerah dengan waktu relatif lama, padahal adaya program KUBE itu untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok miskin.
"Kalau diketahui setelah satu hingga dua tahun mendatang, maka sangat terlambat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Sementara bila menggunakan sistem tersebut, maka setiap minggu dapat diketahui perkembangan KUBE di daerah," katanya.
Berdasarkan data dari Kemensos, sejak 2005 jumlah KUBE yang ada di Indonesia mencapai 70 ribu kelompok atau 700 ribu kepala keluarga (KK). Namun, ia mengaku, belum mengetahui jumlah KUBE yang masih sehat.
"Hingga kini, saya tidak punya data berapa jumlah KUBE yang masih sehat atau yang tidak sehat. Kita harus menunggu satu per satu KUBE untuk melaporkannya," katanya seraya berharap sistem ini bisa segera direalisasikan, sehingga bisa mengetahui permasalahan-permasalahan KUB yang perlu diatasi sejak dini.
Salim menyebutkan, jumlah alokasi anggaran KUBE pada tahun 2010 mencapai Rp167 miliar dan tidak jauh berbeda dengan anggaran tahun 2009.
Pemerintah menargetkan program KUBE dapat menekan angka kemiskinan hingga satu persen per tahun.
"Sehingga pada 2014 nanti, angka kemiskinan bisa ditekan 8 hingga 10 persen," katanya seraya mengatakan tidak hanya Kemensos yang terlibat untuk mengentaskan kemiskinan, melainkan juga 18 lembaga lainnya.
Program KUBE diluncurkan untuk mempercepat penghapusan kemiskinan melalui peningkatan kemampuan berusaha para anggota KUBE secara bersama dalam kelompok, peningkatan pendapatan, pengembangan usaha dan peningkatan kepedulian serta kesetiakawanan sosial di antara para anggota KUBE dengan masyarakat sekitar.
Syaiful Hakim
"Sistem ini akan dijadikan sistem nasional karena kita belum memiliki sistem untuk melacak kelompok usaha bersama (KUBE) yang ada di setiap daerah. Rencananya beberapa KUB akan menggunakan sistem ini pada akhir 2010," katanya saat berkunjung ke Sentra Pelayanan Agribisnis (SAPA) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.
SAPA Mobile merupakan sistem informasi integrasi berbasis ponsel, web dan Location Based Service (LBS) sebagai media manajemen rantai pasok produksi pertanian. SAPA Mobile mengintegrasikan proses bisnis yang melibatkan penyuluh lapangan/petani, LKM/BMT, industri, dan 'Farm Outlet'.
Keuntungannya, mendapatkan informasi dengan cepat, tepat dan lancar dengan biaya yang murah dibandingkan dengan sistem manual.
Menurut dia, selama ini pihaknya kesulitan untuk mengetahui perkembangan KUBE di daerah, sehingga harus menunggu laporan dari daerah dengan waktu relatif lama, padahal adaya program KUBE itu untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok miskin.
"Kalau diketahui setelah satu hingga dua tahun mendatang, maka sangat terlambat untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Sementara bila menggunakan sistem tersebut, maka setiap minggu dapat diketahui perkembangan KUBE di daerah," katanya.
Berdasarkan data dari Kemensos, sejak 2005 jumlah KUBE yang ada di Indonesia mencapai 70 ribu kelompok atau 700 ribu kepala keluarga (KK). Namun, ia mengaku, belum mengetahui jumlah KUBE yang masih sehat.
"Hingga kini, saya tidak punya data berapa jumlah KUBE yang masih sehat atau yang tidak sehat. Kita harus menunggu satu per satu KUBE untuk melaporkannya," katanya seraya berharap sistem ini bisa segera direalisasikan, sehingga bisa mengetahui permasalahan-permasalahan KUB yang perlu diatasi sejak dini.
Salim menyebutkan, jumlah alokasi anggaran KUBE pada tahun 2010 mencapai Rp167 miliar dan tidak jauh berbeda dengan anggaran tahun 2009.
Pemerintah menargetkan program KUBE dapat menekan angka kemiskinan hingga satu persen per tahun.
"Sehingga pada 2014 nanti, angka kemiskinan bisa ditekan 8 hingga 10 persen," katanya seraya mengatakan tidak hanya Kemensos yang terlibat untuk mengentaskan kemiskinan, melainkan juga 18 lembaga lainnya.
Program KUBE diluncurkan untuk mempercepat penghapusan kemiskinan melalui peningkatan kemampuan berusaha para anggota KUBE secara bersama dalam kelompok, peningkatan pendapatan, pengembangan usaha dan peningkatan kepedulian serta kesetiakawanan sosial di antara para anggota KUBE dengan masyarakat sekitar.
Syaiful Hakim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar